Bogor, 17 Mei 2024 – Kejadian penarikan motor secara paksa oleh anggota ormas BPPKB Banten, Sdr. Sopian Hadi alias Burik, terhadap anak dari Ketua Ormas PBNI Kecamatan Gunung Sindur menimbulkan ketegangan di wilayah Parung, Kabupaten Bogor. Penarikan yang diduga terkait dengan keterlambatan pembayaran di leasing MCF ini memicu reaksi keras dari anggota ormas PBNI.
Pada Jumat malam, sekitar pukul 20.30 WIB, anggota Unit Intel Polsek Parung, BRIPKA Komarudin, menerima informasi dari Ketua Ormas PBNI Kecamatan Parung, Sdr. Beny, mengenai berkumpulnya sekitar 30 anggota ormas PBNI di Pool Desa Parung. Mereka bermaksud mencari Sdr. Sopian Hadi untuk menyelesaikan masalah ini.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
Ketua Ormas PBNI Kecamatan Gunung Sindur telah mencoba menghubungi Sdr. Sopian Hadi dengan harapan dapat menyelesaikan masalah ini secara musyawarah. Namun, upaya tersebut tidak direspon, sehingga ketegangan semakin meningkat.
Menanggapi situasi ini, Kapolsek Parung, AKP Doddy Rosjadi, S.H., M.H., segera berkoordinasi dengan Ketua BPPKB Banten Ciseeng, Sdr. Mulyadi. Setelah berkomunikasi, Sdr. Mulyadi berjanji bahwa masalah ini akan diselesaikan pada hari Sabtu, 18 Mei 2024.
Untuk menghindari eskalasi, Kapolsek Parung mengimbau kepada anggota ormas PBNI yang sudah berkumpul agar segera membubarkan diri. Berkat tindakan cepat dan koordinasi yang efektif dari Kapolsek Parung, potensi konflik berhasil diredam, dan ketegangan di wilayah hukum Polsek Parung dapat dikelola dengan baik.
"Kami mengapresiasi kerjasama dari semua pihak yang telah membantu menjaga situasi tetap kondusif. Kami memastikan bahwa masalah ini akan diselesaikan secara damai pada hari Sabtu, " ujar AKP Doddy Rosjadi.